KENAKALAN
REMAJA
Kenakalan
remaja sering diartikan sebagai semua perbuatan anak remaja (usia belasan
tahun) yang berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui
bersama), yang ditujukan kepada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan
bahaya atau kerugian pada pihak lain.
Sebagai
masa peralihan, pada umumnya remaja menghadapi masalah social dan biologi
social. Mereka masih harus banyak belajar mengenai nilai dan norma-norma dalam
masyarakat dan tekanan (strom and stress), karena pada masa itu seseorang harus
meninggalkan kehidupan kanak-kanak menuju tahap kedewasaan. Pada masa ini
dianggap sebagai masa krisis karena anak belum memiliki pegangan dan ia sedang
mengalami proses pembentukan kepribadian dan pencarian jati diri.
Pada
masa remaja, seorang remaja membutuhkan bimbingan dan control, terutama dari
orangtua. Di kota-kota terutama kota besar sering kali remaja mengalami
kekosongan nilai karena sedikitnya atau bahkan tidak adanya bimbingan orangtua.
Perhatian tersebut tidak ada karena keluarga mengalami disorganisasi. Pada
keluarga yang tidak mampu, perhatian orangtua menjadi sangat sedikit karena
mereka harus banting tulang mencari nafkah. Sedangkan pada keluarga yang mampu,
orangtua terlalu sibuk dengan urusan di luar rumah dalam rangka mengembangkan
prestise sehingga waktu sangat sedikit untuk anak mereka, dan anak-anak hanya
diberi materi sehingga anak menjadi banyak bergaul dengan orang lain yang belum
tentu baik. Dengan karakter remaja yang suka coba-coba dan belum memiliki
kepribadian yang matang menyebabkan remaja akan sangat mudah dipengaruhi.
Sehingga sering kali sering terjadilah kenakalan pada diri remaja dalam
berbagai bentuk, contohnya mengonsumsi narkoba, free sex, tawuran, dan
sebagainya yang sebenarnya semua itu sangat membahayakan mereka sendiri.
Menurut
Kartono, ilmuwan sosiologi, kenakalan remaja dalam bahasa inggris
dikenal dengan istilah juvenile delinquency yaitu merupakan gejala
patologis social pada remaja yan disebabkan oleh satu bentuk pengabaian social,akibatnya
mereka mengembangkan perilaku menyimpang.
Dalam kehidupan para remaja sering kali diselingi hal
hal yang negative dalam rangka penyesuaian dengan lingkungan sekitar baik
lingkungan dengan teman temannya di sekolah maupun lingkungan pada saat dia di
rumah. Hal hal tersebut dapat berbentuk positif hingga negative yang serng kita
sebut dengan kenakalan remaja.
Kenakalan remaja itu sendiri merupakan perbuatan
pelanggaran norma-norma baik norma hukum maupun norma sosial. Sedangkan
Pengertian kenakalan remaja Menurut Paul Moedikdo, SH adalah :
·
Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi
anak-anak merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana,
seperti mencuri, menganiaya dan sebagainya.
·
Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk
menimbulkan keonaran dalam masyarakat.
·
Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
·
Adapun gejala-gejala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah kepada
kenakalan remaja :
·
Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya sehingga anak tersebut
menyendiri. Anak yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.
·
Anak-anak yang sering menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau
di sekolah. Menghindarkan diri dari tanggung jawab biasanya karena anak tidak
menyukai pekerjaan yang ditugaskan pada mereka sehingga mereka menjauhkan diri
dari padanya dan mencari kesibukan-kesibukan lain yang tidak terbimbing.
·
Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah
yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya. Anak seperti ini
sering terbawa kepada kegoncangan emosi.
·
Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang
berbeda dengan ketakutan anal-anak normal.
·
Anak-anak yang suka berbohong.
·
Anak-anak yang suka menyakiti atau mengganggu teman-temannya di sekolah
atau di rumah.
·
Anak-anak yang menyangka bahwa semua guru mereka bersikap tidak baik
terhadap mereka dan sengaja menghambat mereka.
·
Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
Dengan
sedikit pengertian kenalan remaja diatas membuat kita akan lebih mengerti akan
sikap dan perilaku remaja kita apakah baik baik saja ataukah sudah mengarah
pada suatu kenakalan remaja. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang
dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut
akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Para ahli
pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada
usia tersebut, seseorang sudah melampaui masa kanak-kanak, namun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia berada pada masa transisi.
Ø Kartono,ilmuwansosiologi
”Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".
”Kenakalan Remaja atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang".
Ø Santrock
"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."
"Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal."
Penyebab terjadinya kenakalan remaja :
Perilaku 'nakal' remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri
(internal) maupun faktor dari luar (eksternal).
a.) Faktor internal
·
Krisis identitas
Perubahan
biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk
integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam
kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja
terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
·
Kontrol diri yang lemah
Remaja
yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima
dengan yang tidak dapat diterima akan terseret pada perilaku 'nakal'. Begitupun
bagi mereka yang telah mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun
tidak bisa mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan
pengetahuannya.
b) Faktor eksternal:
·
Keluarga
Perceraian
orangtua, tidak adanya komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan
antar anggota keluarga bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan
yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan
pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
·
Teman sebaya yang kurang baik
·
Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:
v Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak
v mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui
masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah
sebelumnya gagal pada tahap ini.
v Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya
untuk melakukan point pertama.
v Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga
sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
v Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik
serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus
bergaul.
v Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah
terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai
dengan harapan.
v Kenakalan
remaja meliputi semua prilaku yang menyimpang dari norma-norma hokum pidana
yang dialukukan oleh remaja. Prilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri
dan orang-orang sekitarnya.Kartono (ilmuan sosiologi) mengemukakan bahwa
kenakalan remaja atau dalam bahasa Inggrisnya dikenal dengan isltilah Juvenule
delinquency merupakan gejala potologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh
satu bentuk pengabaian sosial. Akibatnya, mengembangkan bentuk prilaku
menyimpang.Santrock mengemukakan bahwa kenakalan remaja merupakan kumpulan dari
berbagai prilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi
tindakan kriminal.Kenakalan remaja merupakan perbuatan anak-anak yang melanggar
norma sosial, norma hokum, norma kelompok dan mengganggu ketrentaman kelompok.
Jenis Jenis Kenakalan Remaja
Berikut ini terdapat beberapa
jenis kenakalan remaja, yaitu sebagai berikut :
a)
Penyalahgunaan
Narkotika
Fungsi utama narkotika dalam
segi medis adalah sebagai analgetik untuk mengurangi rasa sakit dan penenang
yang hanya digunakan dirumah sakit untuk orang yang mendirita sakit beraty
(misalkan kangker) dengan rekomendasi dokter atau diberikan kepada orang-orang
yang akan menjalani operasi. Disamping itu, narkotika juga menimbulkan efek
yang disebut halusinasi (khayalan), impian yang indah-indah atau rasa nyaman.
Dengan timbul efek halusinasi inilah yang menyebabkan sekelompok masyarakat
terutama kalangan remaja ingin menggunakan narkotika meskipun tidak sedang
menderita sakit. Hal itulah yang mengakibatkan penyalahgunaan obat (narkotika).
Bahaya penggunaan narkotika yang tidak sesuai dengan peraturan adanya adiksi
atau ketergantungan. Adiksi adalah keracunan
obat yang bersifat kronik atau periodic sehingga penderita kehilangan control
terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya sendiri dan
masyarakat. Beberapa jenis tanaman bahan narkotika dan obat bius antara lain
candu atau opium, morfin, alcohol, kokain, ganja atau mariyuana, kafein, LSD
(Lasergic Adid Diethy Lamide) dan tembakau.
b)
Perilaku Seksual
di Luar Nikah
Perilaku seksual diluar nikah
terjadi sebagai akabat masuknya kebudayaan barat barat. Perilaku seksual di
luar nikah sangat bertentangan dengan nilai-nilai agama dan nilai-nilai sosial
pada masyarakat Indonesia. Masuknya paham Children Of God (COG) sangat
bertentangan dnegan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat. Pada dasarnya COG
merupakan Free Sex (seks bebas) merupakan kebebasan hubungan seksual di luar
nikah. Hubungan seksual di luar nikah menurut agama adalah dosa besar
c)
Perkelahian
Pelajar
Perkelahian antar pelajar
dapat merusaka dan memperlemah persatuan dan kesatuan para pelajar dan merusak
nilai-nilai sosial. Peranan organisasi pelajar, seperti OSIS, Palang Merah
Remaja (PMR), dan Pramuka sangat penting di dalam pembentukan sikap dan tingkah
laku para pelajar. Melalui organisasi pelajar kite kembangkan kreativitas dan
efektifitas kaum pelajar. Apabila terjadi masalah, selesaikan dengan musyawarah
atau jalur hokum, jangan menggunakan kekuatan fisik.Disamping contoh yang
diekemukakan di atas , mash banyak bentuk kenakalan remaja. Misalnya
kebut-kebutan, minum-minuman keras, bolos ekolah, membunuh, berbohong,
keluyuran, mencuri, dan aksi coret-coret di tembok atau pagar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar